Rupanya tidak hanya buku dan sinetron saja yang berjilid, ternyata korupsipun bisa berjilid juga. Negeriku .. negeriku .. tidak ada payahnya pendudukmu untuk berbuat ulah, padahal engkau saja sudah bosan dengan kami manusia, tapi kami sendiri yang tidak pernah bosan merusak. Kapan ya negeri ini aman, sentosa, dan tenteram. Rupanya masih dalam angan-angan, semoga tidak.
Dalam berbagai macam kasus di negeri ini seolah ada yang maha kuasa untuk menghilangkan, padahal media telah memblow-up secara intensif, ternyata masih juga bisa tertutup dengan rapi. Apa iya ada orang sekuasa itu, yang mampu menghilangkan begitu saja permasalahan besar yang ada di negeri tercinta ini. Kasus century, gayus jilid satu, wah banyak sekali. Bahkan sekarang ada gayus jilid dua. Kita masyarakat ini sebenarnya mau di ajak kemana, mau di ajari apa. Penuntasaan kasus tidak pernah selesai, pemberantasan korupsi tidak ada rimbanya terus saja bermunculan, negeri ini menjadi boneka di tangan para pemimpin, bisa dilakonkan untuk apa saja dan kapan saja semau yang kuasa.
Rakyat telah bosan dengan cerita-cerita yang itu saja, tapi syukurlah ternyata kaum muda negeri ini masih banyak yang berprestasi dan berkarya apik, setidaknya menjadi penawar racun yang sudah mendarah daging oleh para tetua-tetua negeri. Rumah negeri tidak lagi menyenangkan, akhirnya penghuni banyak yang mencari kesenangan-kesenangan di luar rumah dengan tiada aturan dan perilaku yang merusak. Padahal kaum muda negeri lagi bangkit untuk menapaki dunia baru mereka untuk mengisi negeri ini dengan kemanfaatan.
Kaum muda berprestasi menunjukkan semangat mengisi hari untuk menjalani dan merawat bumi negeri dengan semangat baru yang mendatangkan kesejahteraan bagi sesame, dan ingin membangun negerinya dengan karya tangan mereka sendiri.
Tetua-tetua negeri yang kuasa mereka sedang asik dengan kesenangan baru mereka, permainan yang menyenangkan hati diri sendiri dengan dan tanpa aturan. Maklum mereka sudah tua, waktunya untuk diganti dengan para penyemangat-penyemangat baru, dengan otak dan otot mereka yang cemerlang dan kokoh. Tetua-tetua lagi asik main dengan games online mereka, yang telah melelehkan ketegaran dan kekuatan hidup untuk memajukan dan menjadikan rakyat sebagai tujuan untuk mencapai kemakmuran. Masih asik rupanya, korupsi, penganiayaan, penggunaan kekuasaan, dan sebagainya, telah lama kusam cerminnya, perlu dibersihkan, namun tidak tahu harus menggunakan apa, sudah terlampau kusam dan buram.
Penghuni negeri .. jadikan diri untuk lebih berprestasi dan bermanfaat untuk sesama. Negeri memerlukan penghuninya yang amanah untuk menjaga dan memelihara negeri dengan baik dan benar. Tidak terjadi kerusuhan, kerusakan, pengambilan hak yang bukan pada tempatnya. Penghuni negeri berprestasi menghasilkan produk-produk negeri yang baik akan dapat menjadi tautan dan tunjangan hidup bersama seisi negeri.
Tetua negeri lagi asik main, biarkan mereka dengan tingkah laku aneh mereka yang merusak, yang penting jadikan kita penghuni negeri untuk tetap berakal sehat, karena kehidupan harus berjalan sesuai dengan aturan alam dan buatan yang telah ada, jika memang ada yang ingin merusak, mari penghuni negeri yang berakal sehat menyelesaikannya, biarkan mereka terpuruk dengan permainan mereka sendiri, permainan pasti akan berakhir, percayalah itu.
Kasus-kasus yang saat ini ditangani oleh para pemelihara negeri, yakin .. bahwa mereka dapat menyelesaikan dengan baik secara jujur dan amanah, ada yang lebih mengawasi mereka daripada kita. Kasus-kasus boleh bertambah, namun kebaikan dari seorang bahkan banyak orang dari penghuni negeri tidak akan pernah pudar. Perbedaan mereka dengan kita adalah pemelihara negeri memiliki kuasa atas negeri untuk mengolah, merawat, memelihara negeri serta memberdayakan potensi negeri dengan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan bersama. Sedangkan kita penghuni negeri, dapat lebih leluasa untuk melakukan apa saja untuk menciptakan kebaikan yang abadi guna kelangsungan negeri ini. Ada aturan main diantara kita, namun mari jadikan itu sebagai landasan untuk berbuat positif dan terbaik untuk kelangsungan hidup bersama.
Negeri memerlukan sesuatu yang segar dan menyenangkan, sesuatu yang baru dan baik untuk pemenuhan hajat hidup orang banyak. Pemimpin negeri misalnya, memiliki orang-orang baru, pemikiran-pemikiran baru yang membangun, akan sangat baik jika itu terwujud. Misalkan untuk Bapak ibu DPR, penghuni negeri rindu akan seseorang atau banyak orang, seandainya, Indonesia punya bapak ibu DPR yang
1. Dalam menjalankan tugas kenegaraan, bapak ibu DPR seyogyanya berniat akan berbuat untuk kepentingan kami rakyat Indonesia, mau bersusah payah, bahu membahu bersama kami untuk memperbaiki dan menjalankan pemerintahan dengan baik, untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama, bukan untuk kepentingan bapak ibu DPR seorang, kami kan juga mau menikmati hasil seperti bapak ibu DPR sayang. Kami mempercayakan negeri ini kepada bapak ibu DPR untuk mengelolanya, melalui pemilihan umum dengan cara yang baik. Ya … setidaknya ingatlah kami sedikit dong, bapak ibu DPR sayang. Dasarkanlah amalan bapak ibu DPR dalam menjalankan amanah kenegaraan ini dengan niat yang sesungguhnya. Karena semuanya bergantung pada niatannya, jika bapak ibu DPR niat untuk kemaslahatan bersama maka hasil yang dicapai dalam pemeliharaan Negara pasti untuk kesejahteraan bersama
2. Kami juga memimpikan bapak ibu DPR dalam kepemimpinannya tidak memaksakan dalam perolehan jabatannya apalagi sangat berambisi dalam memperolehnya. Sesuatu yang dipaksakan akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik pula, hanya mendatangkan keburukan, untuk diri sendiri dan orang banyak, apalagi jabatan, janganlah kami dipaksakan dengan iming-iming apapun agar ikami memilih diantara satu dari bapak ibu DPR, biarlah kami dengan hati nurani dan dalam kalbu kami, memilih bapak ibu DPR yang baik dan tentu saja mementingkan kami sebagai rakyat, biarlah pemilihan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, toh aturan itu juga dibuat oleh bapak ibu DPR sendiri. Berilah kami kesempatan untuk memastikan diri kami untuk memilihi bapak ibu DPR yang pantas dan laik untuk memimpin kami dan mememihara negeri ini, toh kami tidak bodoh-bodoh amat
3. Kami memimpikan bapak ibu DPR bersikap adil, tidak berbuat lalim, adil dalam pemenuhan hajat hidup rakyat, bukan pemenuhan pribadi. Kami yang tidak memiliki kemampuan dalam pemenuhan hidup dalam hal pangan, sandang, dan papan, terlebih lagi dalam hal pendidikan setidaknya diberikan bantuan dan kesempatan dalam pemenuhannya, agar kami tidak menyesali pilihan kami saat pemilihan umum yang baik dan benar. Secara material kami yang dibawah kemiskinan, tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari secara utuh, karenanya kami juga memerlukan perhatian khusus. Kami memerlukan akses untuk pemenuhan pendidikan yang layak, tidak diberatkan, bapak ibu DPR lah yang dapat menjembatini itu semua
Itu beberapa hal yang kami harapkan dari seorang bahkan banyak orang dari anggota DPR untuk membawakan kami perubahan menuju kebaikan dan kesejahteraan hidup di negeri tercinta Indonesia.
BlogUpp!
Sponsor
Translate
Popular Post
-
1. Suhu suatu zat menyatakan ... a. jumlah molekul zat b. tingkat kenaikan volume zat c. tingkat panas atau dinginnya suatu zat d. tingk...
-
Besaran dalam fisika banyak sekali, mulai dari yang gampang dipelajari sampai yang paling sulit. Tahukah, dalam kehidupan seh...
-
Yang dimaksud dengan bayi tabung adalah bayi yang didapatkan dengan melalui proses pembuahan yang dilakukan di luar rahim, sehin...
No Response to "NEGERIKU SAYANG BETAPA MALANG"
Posting Komentar