FAITHA FATUL blog

Belajar, mengapa? Pentingkah? Kita belajar akan kehidupan kita, kita belajar akan mempertahankan hidup, kita belajar akan segala hal. Belajar sangatlah diperlukan oleh semua lini tanpa terkecuali, tanpa pembatasan. Begitu pula dengan pendidik, manakala seorang pendidik tidak membekali dirinya dengan ilmu melalui belajar, tidak menutup kemungkinan, sang guru tersebut, akan diturunkan paksa dari jabatannya yang mulia.
     Penggunaan teknologi dalam pembelajaran, diharapkan mampu membawa perubahan yang signifikan terhadap hasil produk pembelajaran. Namun kembali lagi bicara kepada sang pendidik, apakah sang pendidik telah belajar akan penggunaannya, sudahkah pendidik belajar akan penyampainnya, sudahkah pendidik belajar akan teknologi yang akan digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar. Tidak mudah untuk menjawab hal ini, diperlukan proses yang yang tidak gampang, memerlukan komitmen yang besar dan konsekuensi yang tidak kecil. Dalam pembelajaran itu sendiri, penggunaan teknologi tentu sangat membantu dalam prosesnya, untuk menuju ketuntasan belajar, pekerjaan rumah kita saat ini, apakah pebelajar, yaitu pendidik dan peserta didik telah dipersiapkan dengan baik. Pertanyaan tersebut memerlukan jawaban, bukan nanti, bukan yang akan datang, tapi saat ini.
    Persiapan akan sumber daya manusia dalam hal ini sangat diperlukan, bagaimana kita mengatasinya, bagaimana kita menggunakannya, bagaimana kita mempersiapkannya, memerlukan pembelajaran. Di tingkat sekolah, dalam proses belajar mengajar, pemdidik diharapkan tidak lagi sebagai pusat penentu keberhasilan peserta didik dalam proses belajar, sehingga terjadi sikap ketergantungan peserta didik akan kehadiran pendidik. Peserta didik dapat belajar karena adanya peran pendidik yang dominan. Acuan kegiatan belajar mengajar di kelas adalah profesi mengajar, karena informasi atau materi ajar adalah penjelasan pendidik. Saat ini diharapkan peserta didiklah yang mampu sebagai pusat belajar, dengan penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran, pendidik hanya sebagai penyedia jasa, sedangkan teknologi digunakan oleh peserta didik sebagai user dalam proses belajar mengajar guna pencapaian ketuntasan belajar   .
    Teknologi digunakan sebagai media pembelajaran, saat ini sangat membantu. Selain mempermudah penyampaian materi ajar, juga lebih dapat menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran yang menyenangkan, ketuntasan minimal belajar 80% dapat dicapai, tidak menutup kemungkinan 100% pencapaian didapatkan, sehingga kompetensi yang harus dicapai dalam suatu penyampaian materi ajar dapat terpenuhi.
    Menghadapi tantangan masa depan, sangat dibutuhkan keberanian yang mendalam bagi seorang pendidik. Diharapkan seorang pendidik mampu untuk membelajarkan dirinya agar dapat, bisa, mampu menghadapi tantangan masa depan untuk mengajarkan kepada peserta didik kepada kebaikan. Menghindari itu semua tidaklah mungkin, kenapa, mengapa, karena setidaknya ditangan pendidiklah, jalan awal seorang peserta didik mampu menapakkan kakinya menuju masa depan yang lebih baik.