APA KIMIA ITU?

A. Apa kimia itu ?
                Kimia adalah ilmu tentang materi dan perubahannya. Bumi, laut, dan udara tersusun atas materi. Materi yang ada di bumi termasuk di antaranya adalah sumber daya alam penting seperti mineral, batubara, minyak, dan gas bumi.
                Berbagai penemuan yang sangat bermanfaat dan telah kamu nikmati hingga sekarang tidak terlepas dari jasa kimiawan. Kaca, plastik, polimer, merupakan contoh materi hasil inovasi kimiawan yang membuat hidup kita makin nyaman. Penemuan pupuk dan pembasmi hama telah dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Kimiawan juga berperan dalam pengembangan obat-obatan, pengolahan makanan, dan bahan kebutuhan lain. Pada intinya, kimiawan sangat berperan dalam menyelidiki, mempelajari, dan melakukan inovasi dari berbagai materi untuk meningkatkan kualitas hidup.

B. Mengapa harus belajar kimia ?
               Dalam kehidupan sehari-hari, setiap saat kamu dikelilingi oleh materi yang tidak lain adalah bahan kimia. Udara yang kamu hirup adalah campuran unsur-unsur seperti oksigen dan nitrogen. Air yang kamu minum setiap hari dan juga aneka makanan yang kamu makan tersusun oleh berbagai bahan kimia. Buku yang kamu baca terbuat dari bubur kayu atau selulosa yang telah diproses dengan proses kimia. Baju yang kamu pakai mungkin terbuat dari bahan kimia buatan seperti polimer misalnya nilon dan poliester. Jok kursi yang kamu duduki mungkin terbuat dari polimer plastik poliuretan dan kaki kursi terbuat dari logam. Ruangan tempat kamu berada tersusun atas semen, kaca, yang semuanya adalah bahan kimia. Hal ini merupakan bukti bahwa kimia ada dimana-mana dan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Oleh karena itu, kita perlu mempelajarinya. Memahami kimia dan istilahnya dapat membuat materi di sekitarmu lebih berarti.

Gambar di atas menunjukkan bahwa semua benda di sekelilingmu merupakan materi yang tersusun atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Misalnya udara yang kamu hirup mengandung unsur oksigen, air minum tersusun atas senyawa air, dan kertas tersusun atas senyawa karbon.

C. Metode ilmiah
                  Metode ilmiah merupakan metode umum yang digunakan ilmuwan dalam penyelidikan ilmiah. Peristiwa alam dapat diramalkan dengan tepat dengan metode ini. Bagan berikut menunjukkan langkah-langkah metode ilmiah yang digunakan.

Jika teori diuji beberapa kali dan masih benar, teori menjadi hukum ilmiah.

D. Percobaan kimia

              Kimia merupakan ilmu percobaan, semua reaksi kimia dan rumus yang telah diketahui hingga sekarang adalah hasil percobaan yang dilakukan oleh kimiawan pada masa lalu. Meskipun kimiawan sudah dapat memperkirakan sifat-sifat kimia dan reaksinya, tetapi mereka belum yakin jika belum melakukan pecobaan atau pengujian di laboratorium.
              Dalam melakukan percobaan tentu diperlukan berbagai macam alat dan peralatan. Di laboratorium kimia terdapat banyak alat dan peralatan. Setiap alat dan peralatan dirancang khusus sesuai dengan kegunaannya. Berbagai alat yang biasa ada di laboratorium kimia di antaranya adalah timbangan atau neraca, pembakar bunsen, statif, peralatan gelas seperti gelas kimia, gelas ukur, labu ukur, buret, dan pipet ukur. Peralatan gelas dirancang agar kita dapat mengamati percobaan dan mengikuti perubahan yang terjadi. Kamu harus mengetahui cara penggunaan setiap alat dengan benar.


Percobaan dan pengujian di laboratorium dilakukan untuk membuktikan teori

1. Peralatan 

Berikut adalah alat-alat gelas yang ada di laboratorium serta penggunaannya
  • tabung reaksi
 
tempat mencampurkan atau mereaksikan / memanaskan bahan kimia dalam jumlah kecil
  • gelas beaker
tempat menampung bahan-bahan kimia
  • gelas erlenmeyer
tempat menampung bahan-bahan kimia
  • gelas ukur
untuk mengukur volume cairan
  • buret
untuk mengukur volume cairan dengan ketelitian hingga 0,1 mL
  • pipet gondok
untuk mengukur volume cairan tertentu (misalnya 10 mL atau 25 mL)
  • labu alas bulat
tempat pencampuran atau pemanasan bahan kimia dan cairan
  • corong pisah
untuk memisahkan dua atau lebih cairan yang tidak bercampur
  • labu ukur
untuk mengukur volume cairan tertentu

2. Pengukuran
                 Kimia seperti halnya ilmu alam lain juga melibatkan pengukuran berbagai kuantitas. Seringkali kita memerlukan bahan kimia yang berupa padatan, cairan, atau gas dengan seakurat mungkin. Semua bentuk pada biasanya diukur dalam massa. Sedangkan Sedangkan cairan dan gas diukur dengan volume.
  • pengukuran massa
                     Massa zat adalah jumlah materi yang dikandungnya. Untuk mengukur massa digunakan timbangan. Di laboratorium sekolah biasanya tersedia timbangan balok dan timbangan listrik. Penimbangan dengan timbangan balok dilakukan dengan cara menggeser beban pada skala horizontal hingga massa zat dan skala timbangan seimbang. Timbangan listrik lebih mudah dan cepat. Timbangan listrik dapat mengukur dengan akurat hingga 0,001 g dengan cepat. Satuan pengukuran massa adalah gram (g) untuk jumlah kecil dan kilogram (kg) untuk jumlah besar.
  
timbangan analog (thesciencefair.com)

timbangan digital

  • pengukuran volume
                      Volume suatu zat adalah jumlah ruang yang ditempatinya. Dalam laboratorium, volume dapat diukur dengan berbagai cara. Volume cairan dapat diukur dengan gelas beaker. Sedangkan pengukuran yang sangat akurat adalah dengan pipet gondok atau buret. Untuk mengukur volume cairan tertentu digunakan labu ukur. Labu ukur biasanya digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. Volume juga dapat diukur dengan siring. Siring plastik kecil digunakan untuk mengukur volume kecil cairan. Siring tersebut biasa digunakan dokter untuk penyuntikan obat kepada pasien. Siring yang lebih besar digunakan untuk mengukur volume gas.

                    Cara menentukan volume cairan yang benar adalah dengan membaca skala volume tepat pada bawah permukaan cekung cairan (meniscus) dalam wadah. Satuan volume adalah centimeter cubic (cm^3) atau mL dan volume yang lebih besar dalam dm^3 atau liter. 
  • pengukuran waktu dan suhu
                   Waktu dalam laboratorium diukur dengan stopwacth atau stopclock. Satuan pengukuran waktu adalah detik. Perhatikan cara pembacaan stopwatch pada gambar di samping !

stopwacth yang menunjukkan 2 menit 7,5 detik

E. Keselamatan kerja di laboratorium

1. Peraturan umum di laboratorium
                  Percobaan ilmiah biasanya dilaksanakan di laboratorium. Meskipun percobaan ilmiah cukup menyenangkan namun dapat membahayakan jika tidak berhati-hati. Oleh karena itu, kamu harus selalu mengikuti peraturan keselamatan laboratorium. Aturan keselamatan umum di laboratorium adalah sebagai berikut :
  • jangan masuk ke laboratorium tanpa izin dari guru
  • jangan melakukan percobaan tanpa permisi dari guru
  • kenakan jas laboratoium dan pelindung mata (safety goggles) sebelum percobaan dimulai
  • kenakan sepatu tertutup
  • baca dan pahami cara kerja sebelum memulai percobaan
  • gunakan semua peralatan dan bahan kimia kembali ke dalam wadahnya untuk menghindari kontaminasi
  • jangan coba-coba mencicipi bahan kimia apapun di laboratorium
  • jangan makan, minum, atau bermain-main di laboratoium
  • bekerjalah dengan rapi, cuci semua peralatan yang telah digunakan dan buanglah sampah dengan benar
  • kembalikan peralatan pada tempatnya setelah dibersihkan
  • jangan membawa peralatan atau bahan kimia keluar dari laboratorium
  • cucilah tanganmu setelah percobaan selesai
ketika melakukan percobaan taatilah tata tertib di laboratorium

              Dalam suatu percobaan seringkali kita harus mencampurkan atau memanaskan zat-zat kimia. Pencampuran atau pemanasan zat-zat kimia dapat menimbulkan reaksi yang hebat misalnya timbul gas bahkan ledakan yang membahayakan. Oleh karena itu, untuk menghindari bahaya dalam melakukan kegiatan ini kamu harus mengikuti aturan sebagai berikut :
a. pakailah pelindung mata saat mencampur atau memanaskan bahan kimia
b. hindarkan zat yang mudah terbakar dari nyala api
c. arahkan mulut tabung reaksi saat dipanaskan ke tempat yang kosong jauh dari kamu atau temanmu

             Jika terjadi kecelakaan segera laporkan pada gurumu atau petugas laboratorium. Jika bahan kimia masuk ke dalam mulut segera muntahkan dalam wastafel dan berkumur-kumur hingga bersih. Jika bahan kimia terkena baju atau bagian tubuhmu cucilah segera dengan air yang mengalir dan laporkan pada gurumu.

gunakan pelindung mata saat mencampurkan atau memanaskan bahan kimia

              Beberapa bahan kimia dapat membahayakan. Bahan-bahan kimia berbahaya biasanya diberi tanda dengan lambang khusus pada wadahnya. Hal ini untuk memberi peringatan agar berhati-hati. Beberapa lambang umum dari jenis bahan berbahaya di antaranya sebagai berikut :

simbol-simbol keselamatan




Bahan kimia berbahaya, antara lain sebagai berikut :
  1. bahan kimia yang bersifat racun.                                                                                                        Contohnya alkohol, metanol (spirtus), CO, dan asam klorida
  2. bahan kimia yang mudah meledak (eksplosif).                                                                                  Contohnya, asam kuat (asam klorida dan asam sulfat pekat) ketika dituang ke dalam erlenmeyer yang berisi air sebaiknya dialirkan secara perlahan-lahan dengan menggunakan batang pengaduk
  3. bahan kimia yang korosif dan iritatif.                                                                                                          Bahan korosif adalah bahan yang merangsang terjadinya karat pada bahan-bahan logam. Bahan iritatif adalah bahan yang menyebabkan iritasi pada jaringan tubuh yang terkena. Contoh bahan kimia yang bersifat korosif dan iritatif adalah asam sulfat, asam klorida, asam nitrat, dan formalin
  4. bahan kimia mudah menguap dan terbakar.                                                                                                            Contohnya, alkohol, metanol (spirtus), eter, dan aseton
  5. bahan kimia yang karsinogenik.                                                                                                                 Bahan ini dikatakan karsinogenik karena dapat merangsang berkembangnya sel kanker. Contohnya zat pewarna makanan atau lipstik jenis rodamin B, benzen, nitrosofenol, dan asap rokok
  6. bahan kimia radioaktif.                                                                                                                    Bahan-bahan radioaktif sering digunakan di dunia kedokteran, pertanian, dan juga BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional). Contohnya sinar X, laser, dan uranium.

2. Perlengkapan kerja di laboratorium
                Untuk keamanan kerja di laboratorium, seseorang harus memahami bermacam-macam sifat alat dan bahan yang ada. Alat-alat keamanan di laboratorium yang penting meliputi jas kerja (jas lab), masker, sarung tangan, kaca mata pelindung, dan alat pemadam kebakaran.
pelindung mata dan jas laboratorium yang harus digunakan 
saat melakukan percobaan di laboratorium

3. Cara memperlakukan alat
                Untuk dapat memperlakukan alat dan bahan yang terdapat di laboratorium secara benar, kita harus memahami sifat dari alat dan bahan tersebut. Berikut adalah beberapa peralatan dan bahan yang terdapat di laboratorium kimia.
a. alat-alat gelas
b. bahan kimia
c. alat listrik dan perangkat pendukung lainnya
d. media (dapat berupa model, gambar, atau foto)

                  Agar terjaga keamanan dan keawetannya, alat dan bahan tersebut harus dirawat dan digunakan dengan baik. Kita juga harus memahami bermacam-macam bentuk bahaya yang dapat ditimbulkan dari alat dan bahan yang berada di laboratorium.

1. Memperlakukan peralatan yang terbuat dari bahan gelas   
                   Peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan gelas mudah retak atau pecah bila terkena benturan. Untuk menghindarinya, kita dapat melakukan beberapa tindakan berikut ini :
  • membawa alat-alat gelas secara hati-hati dengan menggunakan kedua tangan kita  
  • menempatkan alat-alat gelas dalam satu tempat atau lemari yang aman            
  • mengurangi gerak atau pemindahan alat-alat gelas, seperti alat penyulingan dan alat-alat lain yang mudah rusak                                                                                          
  • jika menggunakan alat pemanas yang terbuat dari bahan gelas, maka pilihlah yang terbuat dari bahan yang berkualitas
2. Memperlakukan listrik atau alat listrik
                 Beberapa tindakan yang perlu dilakukan dalam merawat dan menggunakan listrik atau peralatan listrik adalah sebagai berikut :
  • jauhkan peralatan dan isntalasi listrik dari percikan air untuk menghindari terjadinya hubungan arus pendek
  • instalasi listrik, seperti kabel, sambungan, sakelar, dan stop kontak perlu diperiksa secara rutin dan harus dapat dipastikan dalam keadaan baik
  • saat menggunakan peralatan elektronik                                                                                             - periksa daya (tegangan listrik) yang dibutuhkan sebelum menghidupkan alat. Gunakan adaptor bila kita perlu untuk menyesuaikan tegangannya                                                                               - pahami cara pengoperasian alat-alat sebelum menggunakannya
  • saat menyimpan alat                                                                                                                           - pastikan alat dalam keadaan off atau mati                                                                                       - alat yang menggunakan baterai, sebaiknya baterai dilepas dan diletakkan di tempat yang tidak lembap                                                                                                                                               - simpanlah alat elektronik di tempat kering, jauh dari percikan air
  • hindarkan alat-alat elektronik dari goncangan atau benturan
4. Cara memperlakukan bahan kimia
               Di laboratorium tedapat bermacam-macam bahan kimia yang digunakan untuk mendukung kegiatan. Bahan kimia berbahaya biasa disimpan terpisah dari bahan kimia yang tidak berbahaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita menyimpan bahan-bahan kimia berbahaya, antara lain sebagai berikut :
  • pisahkan penempatan bahan kimia berbahaya dengan bahan kimia yang tidka berbahaya
  • beri label yang jelas pada kemasan atau botol berisi bahan kimia yang ada
  • simpan bahan kimia beracun, bahan kimia keras, dan mudah menguap di tempat khusus yang aman. Misalnya, di lemari asap (lemari asam)
  • jauhkan bahan kimia yang mudah terbakar dari sumber api
  • pahami sifat-sifat bahan kimia sebelum menggunakannya, terutama dari segi bahaya yang dapat ditimbulkannya
  • lengkapi laboratorium dengan petunjuj keamanan kerja
  • simpanlah bahan kimia yang mudah menguap dan terbakar di tempat gelap, bersuhu dingin, dan jauh dari api atau pemanasan langsung cahaya matahari






















1 Response to APA KIMIA ITU?

17 Agustus 2018 pukul 18.04

terimakasih atas infonya bermanfaat sekali, kunjungi juga website kami http://bit.ly/2L2ryjC

Posting Komentar